Kamis, 08 Maret 2012

Kesabaran dan Kesadaran Pemakai Jalan

Setiap pagi saya pergi bareng bersama isteri berangkat kerja mengendarai motor. Duduk berdua dimotor dengan jarak tempuh 30 menit cukup membuat tangan ini pegal. Maklum, kondisi jalan di Jakarta yang macet sehingga tangan ini selalu memegang stang untuk menahan body motor yang kami kendarai berdua. Agak berat rasanya menahan beban kami berdua. Setiap jalanan yang kami lewati saya harus bersaing dengan pengendara motor lain untuk cepat sampai tujuan yaitu kantor. Dijalan, sangat lazim antara satu pengedara motor dengan pengendara yang lain terkadang saling serobot potong jalur pengendara lain karena menginginkan untuk lebih cepat sampai kantor. Apalagi jalur Cilandak-Ampera yang kami lewati dipagi hari tergolong jalur yang lumayan padat. Sampai terkadang kami dengan pengendara motor lain harus mengambil jalur kanan lawan arus karena jalur kiri yang padat oleh kendaraan roda empat. Dengan kondisi tersebut saya dituntut untuk sabar dan berhati-hati agar tidak menyerempet atau menyengggol kendaraan lain supaya perjalanan kami selamat sampai tujuan. Karena banyak sekali kecelakaan akibat pengemudinya yang kurang sabar dan terkadang ngebut tanpa memperdulikan pemakai jalan yang lain.

Meningkatnya angka kecelakaan yang signifikan, terjadi karena kurangnya kesabaran dan kesadaran dari para pemakai jalan. Dalam pola pikir/mainset mereka yang terbentuk adalah bagaimana caranya supaya bisa cepat sampai kantor. Bahkan ada juga yang ngebut bertujuan untuk gaya-gayaan supaya dibilang hebat sehingga menjadikan kebiasaan ngebut dijalanan. Belum lagi para pengendara mobil yang suka bertelepon-ria dijalanan. Akibat kebiasaan dan pola pikir yang salah sehingga menjadikan nyawa seseorang dijalan menjadi tidak berharga.

Banyak sekali kasus kecelakaan yang terjadi akibat human eror dari para pengemudi karena lalai berkendara dijalan. Banyak nyawa yang tak berdosa melayang. Baik itu para pengendara motor, mobil pribadi, angkot ataupun bus. Baik itu yang membawa penumpang orang lain atau keluarga terdekat. Tetapi hal tersebut tidak menjadikan para pengemudi yang lain menjadikannya sebuah pelajaran. Sehingga bencana tinggal bencana tanpa ada kesadaran bagi para pemakai jalan. 

Hal yang dapat saya ambil hikmahnya dari perjalanan dari rumah ke kantor adalah supaya kita selalu dituntut untuk kesabaran dan kesadaran didalam berkendara di jalan. Karena bukan kita sendiri akhirnya yang menjadi korban akibat kelalaian kita tetapi juga para pemakai jalan lain yang berkepentingan sama yaitu sama-sama untuk sampai tujuan dengan selamat.

Salam,
one.ridh3

Tidak ada komentar:

Posting Komentar